Sabtu, 20 Maret 2010

Prinsip Dasar Rangkaian Resonansi LC | Cara Kerja Resonansi LC

rangkaian resonansi lc
















Gambar Rangakaian Dasar Resonansi LC (Induktansi dan Kapasitansi)

Jika selama ini anda masih bingung bagaimana sebenarnya asal muasal resonansi antara kapasitor dan inductor itu berlangsung, maka rangkaian sederhana diatas akan menjawab kebingungan anda. Dengan memahami rangkaian elektronika sederhana diatas mudah-mudahan kita akan bisa memahami prinsip kerja suatu rangkaian yang lebih rumit dan komplek yang menggunakan hubungan inductor dan kapasitor seperti rangkaian pemancar dan penerima radio.

Perhatikan gambar diatas, pada saat saklar SW1 ditekan dan dilepaskan kembali maka sinyal yang diperoleh sama seperti pada gambar sinyal diatas. Awalnya saat SW1 dihubungkan dengan tegangan supply, kapasitor akan melakukan pengisian dengan cepat. Kemudian saat SW1 dilepaskan muatan pada kapasitor akan dimanfaatkan oleh inductor sebagai supply tegangan. Sesuai dengan sifat umum inductor bahwa sinyal DC akan menganggap inductor seperti kawat biasa sehingga arus dengan cepat mengalir melalui inductor dan muatan pada kapasitor dengan cepat berkurang habis. Uniknya arus yang tadi mengalir melalui inductor dan mengosongkan kapasitor akan mengisi kapasitor kembali melalui terminal yang satunya ( siklus negatif). Pengisian kapasior berlangsung cepat, kemudian inductor akan membebani kembali sehingga pengosongan muatan terjadi kembali. Begitulah seterusnya terjadi secara berulang-ulang (terjadi resonansi antara L dan C) sampai muatan listrik tadi habis terpakai oleh kedua komponen tersebut dalam bentuk rugi-rugi daya. Persamaan antara kawat biasa dengan inductor adalah inductor bekerja seperti kawat biasa pada saat arus mengalir searah padanya. Tetapi Induktor tidak seperti kawat biasa saat arus mengalir padanya secara bolak balik. Sehingga tidak akan terjadi short circuit jika inductor mendapatkan supply tegangan arus bolak balik (AC). Tetapi pada kawat biasa akan tetap terjadi short circuit walaupun tegangan tersebut arus bolak balik.

Dari analisa diatas dapat kita simpulkan bahwa resonansi LC terjadi karena salah satu komponen ikut terpengaruh oleh karakteristik komponen yang lain. Untuk frekuensi yang dihasilkan tergantung dari nilai L dan C itu sendiri. Semakin besar nilai keduanya maka frekuensi akan semakin kecil dan semakin kecil nilai keduanya maka nilai frekuensi akan semakin besar. lihat prinsip dasar elektronika lainnya...

Tags: , , , , , , , , , ,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar