Sabtu, 20 Maret 2010

Prinsip Rangkaian DAC | Prinsip Kerja Rangkaian DAC

rangkaian dac

























Gambar Rangkaian DAC (Digital to Analog Converter)

Pada dasarnya rangkaian DAC dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan besarnya pengaruh rangkaian elektronika digital dalam perkembangan dunia elektronika. Sejak ditemukannya bahan semikonduktor Silicon dan Germanium maka dengan cepat terjadi revolusi dalam hal penyederhanaan dan keakurasian suatu rangkaian elektronika. Disamping itu dengan diterapkannya rangkaian digital akan menunjang sekali dalam hal penyimpanan dan mobilitas data. Banyak sekali data-data yang sekarang bisa dioperasikan dengan komputer adalah merupakan data-data yang dikonversi dari sinyal-sinyal analog. Sebagai contoh sinyal suara ataupun video yang berbentuk analog bisa diputar dan disimpan dengan menggunakan komputer setelah sinyal-sinyal analog tersebut diubah menjadi data-data digital.



Kelebihan yang dimiliki oleh data-data digital dibandingkan dengan sinyal analog adalah adanya sifat kepastian data atau logika. Data digital hanya dibedakan menjadi dua macam yaitu logika tinggi “1” dan logika rendah “0”. Logika 1 mewakili tegangan 5 volt dan logika rendah mewakili tegangan 0 volt. Contoh kelebihan sinyal digital dibanding sinyal analog adalah pada penerima televisi atau radio digital. Dengan menerapkan system digital sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi atau radio akan berbentuk data-data 1 dan 0, dengan begitu pada saat proses transmisi atau pengiriman data sinyal yang berubah atau rusak akibat gangguan transmisi hampir tidak akan mengubah logika dari sinyal tersebut. Tetapi jika sinyal yang dipancarkan adalah sinyal asli yang berupa sinyal analog maka jika terjadi kerusakan sedikit saja akibat gangguan transmisi maka sinyal yang akan diterima adalah sinyal yang telah rusak tersbut.



Pada rangkaian DAC diatas menggunakan dua buah IC Op-Amp LM741 yang sering digunakan sebagai amplifier. IC1 berfungsi sebagai penghasil sinyal analog yang terbalik dan IC2 berfungsi membalikkan kembali sinyal dari IC1. Rangkaian dasar dari DAC adalah rangkaian penguat biasa, hanya saja digunakan variasi dari beberapa resistor guna memperoleh sinyal penguatan yang teratur. Aturan yang harus dipahami dari rangkaian DAC ini adalah nilai dari resistor-resistor pada bagian input op-amp. Nilai untuk resistor pada bit tinggi (R4) harus 2x dari resistor penguat (R5), kemudian untuk bit selanjutnya harus 2x dari nilai resistor pada bit yang lebih tinggi. Jadi jika rangkaian DAC menggunakan 4 bit maka pada bit satuan (bit paling rendah) nilainya harus 8x dari bit ke-4. Dari gambar diatas bit satuan diwakili oleh resistor 80 Kohm.



Contoh Kondisi :

- 0001 (1) = SW1 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan output yang dihasilkan adalah (5K/80K) x 9 volt = 0,5625 volt

- 0010 (2) = SW2 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah (5K/40K) x 9 volt = 1,125 volt

- 0011 (3) = SW1 dan SW2 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah (5K/Rparalel 80K dan 40K) x 9 volt = (5K/26,667K) X 9 volt = 1,6875 volt

- 1000 (8) = SW4 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah (5K/10K) x 9 volt = 4.5 volt.



Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahawa dengan tegangan output berbanding lurus dengan kondisi masukan, misal untuk 1 desimal adalah 0.5625 volt maka, decimal 2 = 2 x 0.5625 = 1.125 volt, decimal 3 = 3 x 0.5625 = 1.6875 volt dan begitu seterusnya. Kondisi ini dikarenakan adanya hubungan parallel antara resistor-resistor input.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar