Gambar rangkaian frekuensi meter | membuat alat penghitung frekuensi
Menurut yang saya tau frekeunsi secara maknanya adalah jumlah getaran atau gelombang dalam jangka waktu 1 detik. Dimana dikatakan satu gelombang jika terdiri dari satu lembah dan satu bukit. Frekuensi mempunyai satuan “Hertz”, sesuai degan nama penemunya dan alat ukurnya dinamakan sebagai “Frekuensi Meter”. Sedangkan untuk kebalikan dari frekuensi dinamakan dengan perioda, perioda adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus gelombang. Banyak sekali kejadian-kejadian alam atau aktifitas manusia yang bisa menciptakan terjadinya rambatan gelombang. Tapi pembahasan saya kali ini hanya berkisar pada gelombang listrik. Gelombang listrik terdiri bermacam-macam bentuk gelombang, tetapi secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni gelombang satu arah (DC) dan gelombang dua arah (AC). Jika pada kedua jenis gelombang listrik tersebut mempunyai amplitudo yang tidak tetap atau dengan kata lain terjadi kenaikan atau penurunan nilai amplitude secara kontinyu maka bisa dipastikan gelombang tersebut mempunyai nilai frekeunsi lebih besar dari 0 Hz.
Bila anda seorang yang hoby elektronika mungkin sudah terbiasa dengan yang namanya multimeter. Multimeter merupakan alat ukur serbaguna yang biasa digunakan untuk mengukur besarnya tahanan, arus ataupun tegangan listrik dari suatu komponen atau rangkaian elektronika. Multimeter terbagi menjadi multimeter analog dan multimeter digital. Dimana multimeter digital memiliki fungsi yang lebih lengkap dibanding dengan yang analog seperti penambahan fungsi pengukuran frekuensi, tetapi sayangnya harganya akan terasa memberatkan bagi anda yang memilki dompet yang tipis. Tetapi tenang saja, pepatah mengatakan banyak jalan menuju Roma. Kesempitan dan keterbatasan biasanya akan membuat seseorang kreatif. Anda bisa membuat sendiri alat pengukur frekuensi dengan kreasi yang anda sukai. Karena rangkaian frekuensi meter diatas adalah merupakan rangkaian penghitung frekuensi yang sangat sederhana.
Prinsip Kerja Rangkaian Pengukur Frekuensi
Cara kerja dari rangkaian pengukur frekuensi diatas sebenarnya sangat mudah untuk dimengerti. Anda jangan terkecoh dengan jumlah komponen yang digunakan. Rangkaian diatas terlihat lebih rame karena adanya rangkaian pendukung untuk tampilan seven segment dan rangkaian pewaktu atau monostable. Rangkaian diatas bekerja memanfaatkan pewaktu yang sengaja diatur pada jangka waktu 1 (satu) detik. Sedangkan untuk menghitung jumlah frekuensi dimanfaatkan siklus positif dari sinyal input itu sendiri. Dimana sinyal input tersebut dijadikan sebagai clock pada rangkaian counter. Kemudian sinyal pengatur waktu satu detik dari rangkaian monostable kemudian dikalikan logikanya dengan sinyal input dengan menggunakan gerbang AND. Sehingga pada saat sinyal dari monostable berlogika tinggi selama satu detik, maka input clock pada rangkaian counter akan mendapat logika sama seperti pada sinyal input pengukuran. Tetapi setelah satu detik sinyal dari monostable akan bernilai 0 volt sehingga perhitungan frekuensi dihentikan.
Rangkaian penghitung frekeunsi diatas merupakan contoh yang sangat sederhana dan berlaku bagi sinyal pengukuran yang mempunyai tegangan 3 volt sd 9 volt. Sedangkan untuk tegangan pengukuran yang lebih kecil dari 3 volt akan dibaca oleh gerbang AND sebagai logika rendah walaupun terjadi ayunan sinyal. Kemudian tegangan yang terlalu besar juga akan dapat menyebabkan kerusakan pada rangkaian.
Tetapi anda dengan bisa dengan mudah memodifikasi rangkaian diatas menjadi lebih komplek. Misalnya dengan menambahkan rotary switch pada bagian input dengan setiap jalur diberi resistor penahan arus dari sumber tegangan yang besar. Nilai resistor-resistor dibuat bervariasi sesuai dengan tegangan range pengukuran. Yang penting semakin besar range tegangan akan diukur maka membutuhkan nilai resistor yang lebih besar pula. Kemudian untuk mengukur tegangan yang lebih kecil anda bisa mengunakan rangkaian penguat satu transistor supaya sinyal input tersebut bisa berpengaruh pada gerbang AND. Yang terakhir, rangkaian diatas menggunakan gerbang sebagai penentu logika untuk kemudian dilanjutkan menuju rangkaian pengcacah, sehingga sinyal yang berbentuk kotak adalah sinyal yang paling tepat pengukurannya dibanding dengan bentuk sinyal sinus atau yang lain. Jadi anda bisa juga menggunakan rangkaian pembentuk sinyal kotak dengan IC Op-Amp atau gerbang schimitt trigger sebagai pemasti logika. Pokoknya anda bisa berkreasi sendiri sesuai dengan keinginan anda, yang pasti cara kerja dari rangkaian frekuensi meter atau rangkaian penghitung frekuensi diatas sudah anda pahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar