Rangkaian elektronika yang satu ini adalah rangkaian yang berfungsi untuk menguatkan sinyal suara bass dan meloloskan suara treble tanpa peredaman atau penguatan yakni adalah rangkaian penguat bass. Rangkaian ini sebenarnya memilki prinsip kerja yang sama dengan rangkaian peredam treble, hanya saja pada rangkaian penguat bass ini sinyal treble tidak diredam menjadi 0 volt melainkan sama seperti tegangan input, kemudian sinyal bass yang semula diloloskan sekarang menjadi diperkuat dengan nilai penguatan sesuai dengan keinginan. Tata letak hubungan antar komponen juga sama persis dengan rangkaian peredam treble, dimana kapasitor dipasang parallel dengan jalur input op-amp guna memastikan op-amp akan lebih condong memperkuat sinyal yang berfrekuensi rendah dibanding dengan frekuensi rendah. Yang membedakan hanya pada penambahan resistor pada jalur kapasitor, yang menurut saya adalah berguna supaya rangkaian tersebut mendapatkan sifat penguatan. Jadi sebenarnya sinyal treble atau sinyal yang berfrekuensi tinggi tersebut akan teredam jika melalui kapasitor yang terhubung parallel tersebut, tapi kemudian sinyal tersebut diperkuat sebesar kebalikan dari nilai peredaman, sehingga seolah-olah sinyal treble tidak dihiraukan. Lalu karena pemasangan parallel tersebut akan condong memperkuat sinyal bass, maka dengan adanya nilai gain (penguatan) pada rangkaian otomatis sinyal bass akan menjadi lebih besar dibanding dengan sinyal sebelumnya.
Memang secara teori tidak sesederhana seperti penjelasan saya di atas, karena setiap nilai komponen akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap karakteristik hasil proses. Tapi setidaknya dengan membaca sifat umum dari masing-masing komponen dan efek dalam hubungan antar komponen maka, anda akan dengan mudah menebak arah pergerakan dari proses kerja rangkaian dan menentukan posisi dari rangkaian pada saat itu. Jadi jika ada sesuatu masalah dengan kinerja rangkaian tersebut, anda akan mudah mengatasinya. Bahkan anda merasa yakin dengan solusi yang akan anda jalankan walaupun sebelumnya anda tidak melakukan percobaan langsung dalam masalah tersebut. Dan lagi anda bisa melakukan pengembangan rangkaian sesuai dengan tuntutan atau rencana anda akan rangkaian tersebut. Sebagai contoh jika anda bertemu dengan rangkaian pengolah sinyal suara yang lebih komplek seperti pada rangkaian power amplifier dengan equalizer-equalizer yang berkualitas tinggi, maka dengan cepat anda akan bisa membagi rangkaian tersebut menjadi beberapa bagian fungsi. Serta anda bisa menentukan fungsi dari masing-masing bagian dan kemungkinan apa saja yang bisa timbul dari hubungan antar bagian-bagian fungsi tersebut.
Coba perhatikan gambar sinyal pada grafik di atas, sinyal suara bass akan diperkuat hingga beberapa kali penguatan, sedangkan sinyal treble tidak mengalami penguatan ataupun penurunan ampitudo. Sinyal input berasal dari dua buah alat pembangkit sinyal sinus dengan frekuensi yang berbeda dan amplitudo yang sama yakni 1 volt. Pada saat saklar menghubungkan dengan input sinyal frekuensi rendah atau sinyal suara bass maka sinyal tersebut mengalami penguatan dengan hasil tegangan puncak mendekati 6 volt. Sedangkan pada sinyal frekuensi tinggi, tegangan puncak dari sinyal ouput berkisar 2 volt atau mendekati nilai dari Vpuncak dari 1 Volt yaitu 1V2 volt.
Seperti itulah kira-kira cara kerja dari rangkaian penguat bass yang sederhana di atas dan sekali lagi anda bisa menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka pasti dari setiap kondisi dengan melakukan pengukuran-pengukuran pada masing-masing kondisi rangkaian. Jadi jika suatu saat anda atau salah satu keluarga anda tidak puas dengan suara bass dari peralatan sound yang anda miliki, maka rangkaian ini adalah merupakan salah satu solusi bagaimana cara memperkuat suara bass dari peralatan soundsystem anda. Lihat juga rangkaian peredam suara bass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar